Model Pembelajaran Ramah

Model Pembelajaran Ramah

Model pembelajaran ramah sebenarnya bagian dari parigal kehidupan anak sejak memasuki jenjang pendidikan di sekolah. Semua anak mempunyai hak untuk belajar dan semua anak dapat belajar tanpa memandang kondisi fisik, derajat sosial, kemampuan linguistik atau emosional, maupun anak penyandang kecacatan atau anak berbakat, anak jalanan dan pekerja anak. Pada hakekatnya, model pembelajaran ramah tidak hanya dengan cara klasikal atau tatap muka dalam menyajikan materi dari buku teks, namun harus mengajar dengan kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu, dengan menciptakan model pembelajaran ramah terhadap hak-hak anak dalam belajar akan membuat kehidupan yang lebih bermanfaat bagi perkembangan semua anak juga mampu mengembangkan kompetensi profesional guru. Ketika seluruh warga sekolah seperti guru dan peserta didik mau bekerja bersama-sama untuk meminimalkan hambatan yang dihadapi anak dalam belajar dan mempromosikan keikutsertaan dari seluruh anak di sekolah, maka tindakan ini merupakan salah satu ciri dari sekolah yang menerapkan model pembelajaran ramah (welcoming school)

model pembelajaran ramah

Model pembelajaran ramah memiliki tujuan bahwa pendidikan adalah sama untuk semua yaitu semua peserta didik mempunyai hak untuk merasa aman dan nyaman (to be save and secure) untuk mengembangkan diri (to develop a sense of self) untuk membuat pilihan (to make choices) untuk berkomunikasi (to communicate) untuk menjadi bagian dari warga sekolah (to be part of a community), untuk mampu hidup dalam situasi dunia yang terus berubah (live in a changing world) agar mampu menghadapi banyak transisi dalam hidup dan untuk memberi kontribusi yang bernilai (to make valued contributions). Dengan demikian, model pembelajaran ramah sangat berpihak pada kemampuan peserta didik dalam mengolah pengalaman belajar hingga mendapat nilai-nilai keberhasilan yang maksimal.

model pembelajaran ramah

Beberapa aspek penting yang harus dipertimbangkan dalam menerapkan model pembelajaran ramah di sekolah antara lain (1) guru perlu mengetahui bagaimana cara mengajar anak dengan latar belakang dan kemampuan yang beragam. Kompetensi profesinal ini dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan, tukar pengalaman sesama guru, diskusi dan lokakarya ilmiah, membaca buku referensi serta menggali sumber belajar lain, kemudian mengaplikasikan di ruang kelas (2) semua peserta didik memiliki hak untuk belajar tanpa memandang perbedaan fisik intelektual sosial emosi bahasa atau kondisi lainnya. (3) guru menghargai peserta didik dengan membangun kebiasaan berdialog dengan siswa, mendorong terjadinya interaksi di antara peserta didik serta mengupayakan agar belajar menjadi menyenangkan sehingga terjadi pembelajaran aktif untuk semua anak (4) pembelajaran yang ramah, setiap orang berbagi visi yang sama tentang bagaimanaana anak harus belajar dan bermain bersama. Pendidikan hendaknya inklusif berkeadilan dan tidak diskriminatif serta relevan dengan kehidupan sehari-hari (5) lingkungan pembelajaran yang ramah mengajarkan kecakapan hidup dan gaya hidup sehat serta menjauhkan sikap kekerasan terhadap anak atau hukuman fisik kepada anak. 

model pembelajaran ramah

Guru mendapat kesempatan berbagi pengalaman cara mengajar yang baru dalam menerapkan model pembelajaran ramah bagi peserta didik yang memiliki latar belakang dan kondisi yang beragam sehingga mampu mengatasi tantangan untuk menggali gagasan-gagasan baru melalui komunikasi dengan orang lain di lingkungan sekolah dan masyarakat guna mendorong peserta didik lebih proaktif, kreatif, dan kritis dalam memperoleh hasil yang positif.
(picture by google.net)

Tarmansyah (Dosen Jurusan PLB FIP UNP Padang)
Hidayat (Dosen FIP Prodi PKh Pascasarjana UPI Bandung)