Agen Pemain Bagian dari Hiburan di Sepak Bola Modern

Agen Pemain Bagian dari Hiburan di Sepak Bola Modern

Agen Pemain Bagian dari Hiburan di Sepak Bola Modern - Kembali Lagi Pada Postingan Kali ini Blog Info-Kita.net Akan Berbagi Informasi Terbaru Khusus Buat Sobat semua yakninya tentang Agen Pemain Bagian dari Hiburan di Sepak Bola Modern, semoga bisa Bermanfaat ya Buat Sobat Semua.

Berakhirnya musim bukan berarti berita sepak bola bakal sepi. Inilah saat ketika kita dihibur dengan berita dan rumor transfer pemain. Siapa bintang yang akan datang ke klub kesayangan? Dan siapa bintang yang harus kita relakan pergi?

Bicara mengenai transfer pemain tak bisa dilepaskan dari sepak terjang agen pemain, yang punya peran penting tapi sering menyebalkan. Mereka adalah orang paling sibuk setiap jendela transfer dibuka. Ketika musim berakhir (1 Juni � 31 Agustus) serta jeda musim dingin (1-31 Januari).

Agen pemain bertugas membantu atlet sepak bola dalam berbagai hal: negosiasi dengan klub, perihal kontrak, dan memasarkan pemain agar lebih laku. Tidak hanya itu, agen juga bertugas menata karir, memberi rekomendasi pilihan, mengatur pencitraan, keuangan, investasi dan pembayaran pajak.

Persoalan keuangan itu penting agar si pemain tidak jatuh bangkrut di masa depan atau terganjal pajak. Terutama di Eropa, pajak adalah hal serius. Telat membayar pajak atau ada indikasi penggelapan pajak bisa berurusan dengan pengadilan, seperti Harry Redknapp beberapa waktu lalu.

Dengan tugas begitu banyak, seorang agen mendapat bayaran yang layak. Komisinya berkisar 4-10 persen dari kontrak yang diperoleh. Waktu kerja utama memang hanya saat dua kali jendela transfer, tetapi sejatinya mereka bekerja sepanjang tahun karena urusan pemasaran dan keuangan tidak mengenal hari libur.

Sejak 2001, lisensi untuk menjadi seorang agen bisa diperoleh dari asosiasi sepak bola masing-masing negara, tidak lagi dari FIFA. Saat ini ada 5.187 agen sepak bola berlisensi nasional, menurut FIFA. Agen pemain ini bisa berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari ayah, ibu, saudara, maupun mitra bisnis semata.

John Arne Riise, pesepakbola dari Norwegia, memilih ibunya sendiri sebagai agen sejak ia bergabung dengan AS Monaco. Tapi hubungan profesional itu berakhir pada tahun 2001 lantaran Riise tidak tahan dengan sebutan �anak mami� yang disematkan media.

Menjadi agen pemain adalah salah satu alternatif profesi bagi pesepakbola di masa tua. Contohnya seperti Martin Dahlin (mantan pemain nasional Swedia), serta Daniel Fonseca (mantan pemain Juventus dan timnas Uruguay).

Dalam bertugas, agen punya dua musuh: media massa dan istri/pacar pemain. Agen jengkel bila media terlalu cepat memberitakan transfer pemain yang bisa memengaruhi proses negosiasi. Atau, ketika media menyiarkan rumor tidak benar, sehingga menambah-nambahi pekerjaan agen yang harus meluruskan isu di media.

Sementara itu, istri/pacar adalah musuh karena mereka bisa saja mengintervensi keputusan pemain. Lihat kisah David Beckham. Selepas dari Manchester, ia selalu memilih klub yang berada di kota mode yakni Los Angeles (LA Galaxy), Milan (AC Milan) dan Paris (Paris Saint Germain). Saat yang bersamaan, Victoria Beckham memperluas pasarnya di Hollywood dan dua kota mode terbesar di dunia. Sematang apa pun rencana disusun, bisa mentah oleh pasangan.

Dua Agen Super

Dari sekian banyak agen saat ini, ada dua nama yang kerap membantu media menuliskan headline tentang kontrak besar.

Yang pertama adalah Pinhas Zahavi, alias Pini Zahavi. Agen asal Israel yang berbasis di Inggris ini sudah tidak asing di telinga kita. Pini Zahavi merupakan agen Rio Ferdinand. Rio ditransfer dari West Ham United ke Leeds United dengan nilai 18 juta pound (Rp280 miliar). Kemudian ketika Manchester United menariknya dari Leeds United, banderolnya mencapai 29 juta pound � pemain termahal Inggris kala itu.

Zahavi, 68, awalnya merupakan wartawan olahraga. Ia pertama kali mentransfer Avi Cohen, bek Maccabi Haifa ke Liverpool dengan nilai 200 ribu pound pada tahun 1979. Sejak itu namanya dikenal oleh manajer-manajer klub Inggris. Pini Zahavi juga mengotaki transfer senilai 28,1 juta pound Juan Sebastian Veron dari Lazio ke Manchester United.

Zahavi kini menjadi agen kesayangan Roman Abramovich untuk memperkuat Chelsea. Kekayaannya kini ditaksir tak kurang dari 50 juta pound.

Nama kedua adalah Jorge Paulo Agustinho Mendes atau yang lebih dikenal dengan nama Jorge Mendes. Dia merupakan agen pemain termahal dunia, Cristiano Ronaldo dan juga Jose Mourinho. Agen super kelahiran Lisabon, 7 Agustus 1966 ini awalnya berprofesi sebagai pesepakbola profesional kemudian menjadi DJ dan pemilik klub malam di Caminha.

Profesinya diawali ketika pada tahun 1996 bertemu dengan Nuno Espirito Santo, kiper Vitoria Guimaraes. Mendes melakukan negosiasi dengan Deportivo La Coruna. Transfer tersebut akhirnya sukses, dirinya pun kemudian secara perlahan pindah ke bisnis agen pemain.

Selain Ronaldo dan Mourinho, Mendes juga menjadi agen pemain Real Madrid lainnya, Pepe, Angel Di Maria, Fabio Coentrao dan Ricardo Carvalho.

Dia juga menjadi agen tiga bintang Atletico Madrid, Tiago, Diego Costa, dan Radamel Falcao. Walaupun tinggal di Lisabon, Mendes bisa mengatur apa yang terjadi di Madrid.

Saat membantu Manchester United mendapatkan Cristiano Ronaldo, Mendes mendapat 1,2 juta pound dari total 12 juta pound nilai transfer ke Sporting Lisbon. Saat Ronaldo ditransfer 81 juta pound pada 2009, Mendes pun memperoleh 10 persen. Tidak heran jika GestiFute, agensi milik Mendes, setiap tahunnya memperoleh pendapatan kotor $200 juta.

Pekerjaan menjadi seorang agen mungkin terkesan sederhana, untuk merepresentasikan si pemain ketika bernegosiasi. Tapi sejatinya amat sulit dan proses pekerjaannya pun berliku. Saat liga sedang libur seperti saat ini, sepak terjang mereka menjadi hiburan tersendiri.

By Chika Imut

Sumber

Demikianlah informasi yang dapat Info-Kita.net sampaikan. Semoga bermanfaat dan Beguna Hendaknya Buat anda semua pengunjung Blog Ini. dan Terima kasih kepada Sobat Semua yang telah membaca artikel Agen Pemain Bagian dari Hiburan di Sepak Bola Modern