Blog Nofq

Pada usia ke-40 tahun 2007 dengan semangat dan keyakinan yang kuat 10 negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN menetapkan kesepakatan Piagam ASEAN dan Blueprint ASEAN membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-13 di Singapura. Sebuah cita-cita masyarakat Asia Tenggara membangun Komunitas ASEAN 2015 yang akan menandai babak baru ASEAN menuju organisasi dengan komitmen cetakbiru MEA sebagai perwujudan ASEAN kawasan basis produksi dan pasar tunggal melalui lima pilar, yaitu aliran bebas dari barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal yang lebih bebas. Perwujudan ASEAN sebagai kawasan basis produksi dan pasar tunggal ini tentu saja memberikan banyak peluang sekaligus tantangan yang besar bagi negara-negara anggota, khususnya Indonesia. Asean Economic Community yang memiliki tujuan akhir dari integrasi ekonomi negara-negara ASEAN dicanangkan dalam ASEAN Vision 2020 sebagaimana kutipan berikut:

…to create a stable prosperous and highly competitive ASEAN economic region in which there is a free flow of goods, services, investment, skilled labour and a free flow of capital, equitable economic development and reduced poverty and socio-economic disparities in year 2020.

KOMUNITAS ASEAN 2015 adalah sebuah peluang emas, bukan ancaman yang perlu ditakuti - demikian optimistis yang harus kita bangun bersama. Saat yang paling tepat ketika waktu itu menjelang adalah bagaimana menyiapkan sumber daya manusia agar memiliki kualitas bersaing dengan SDM dari negara-negara ASEAN lain. Bukankah kekuatan sektor pertanian dan industri menjadi andalan masyarakat ekonomi di Indonesia. Selama ini, sektor pertanian telah mampu memberdayakan ketahanan pangan nasional, sementara itu sektor industri menciptakan kekuatan yang cukup berarti dalam kebutuhan sandang, pangan, dan papan masyarakat. Kekuatan ekonomi ini sebenarnya tolak ukur mendasar dalam memasuki lima pilar masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, kita bersama harus mau dan mampu membangun budaya unggul agar produk Indonesia menjadi tuan rumah di negara sendiri. Kecintaan pada produk sendiri yang diikuti semangat untuk memproduksi barang dan jasa merupakan wujud dari kekuatan bangsa yang cukup memiliki pengaruh terhadap industri dalam negeri. Hal ini telah lama dicanangkan sebagai upaya memberikan kesadaran akan pentingnya sebuah prinsip membangun daya saing terhadap ragam produk negara lain, namun masih terus harus digelorakan agar kecintaan produk dalam negeri tetap menguasai pasar Indonesia hingga kelak berhasil dalam persaingan di kawasan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

Peluang emas memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 merupakan tantangan dalam memberdayakan semua komponen masyarakat. Lembaga ekonomi yang kita kenal dengan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) harus mampu membuka diri dalam menciptakan daya saing produk sehingga tidak saja disuka dan dicintai oleh masyarakat sendiri juga berhasil melakukan ekspansi pasar pada negara-negara ASEAN. Produk UMKM merupakan andalan masyarakat yang seharusnya menjadi kekuatan Indonesia dalam persaingan global, khususnya regional ASEAN sehingga setiap waktu kita terus meningkatkan kualitas dalam berkarya dan berinovasi produk. Bukankah ini merupakan integritas konstruktif di bidang ekonomi yang berbasis kerakyatan sehingga dapat menjadi sikap dari semua pelaku usaha UMKM menghadapi keterbukaan pasar global secara maksimal. Ada anggapan yang masih menggejala dalam menghadapi persaingan produk UMKM di kawasan ASEAN - yaitu rendahnya kemampuan pelaku usaha UMKM dalam memberikan informasi  produk kepada masyarakat. Akibatnya, masyarakat tidak mengenal produk yang seharusnya pantas dan mampu bersaing dalam pasar regional - apalagi produk UMKM tersebar pada jajaran kepulauan nusantara yang saling berjauhan sehingga terkesan masih terisolasi dari media informasi dan komunikasi global.

 

Kini, saatnya blogger community menjadi penting dan strategis dalam memberdayakan fungsi media informasi dan komunikasi untuk merangkul Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Blogger Community merupakan komunitas yang menempatkan diri dalam interaksi struktur sosial yang berdiam pada lokasi yang berbeda atau mungkin berjauhan namun dipersatukan oleh kepentingan dan nilai-nilai yang sama, yakni memberikan informasi dan komunikasi faktual terhadap produk unggul masyarakat di lingkungannya. Seorang blogger dengan postingan yang aktual merupakan community worker atau pekerja pengembangan komunitas yang berupaya memfasilitasi setiap nilai-nilai kebersamaan bagi cita-cita membangun sukses dalam menyampaikan setiap informasi kepada khalayak tanpa harus dibayar atau bekerja secara mandiri dan ikhlas. Peran blogger menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya menciptakan pilar-pilar kebersamaan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Mencintai produk dalam negeri sendiri dapat secara aktif dan komunikatif dibangun oleh media blogger, budaya meningkatkan kualitas daya saing produk melalui peningkatan barang dan jasa juga akan optimal dengan sajian informasi melalui media blogger. Peran blogger community ini sejalan dengan Cetak Biru Komunitas Sosial Budaya ASEAN (Socio-Cultural Community Blueprint) yang mencanangkan pembangunan identitas ASEAN sebagai kepribadian, norma, nilai, dan keyakinan serta aspirasi bersama sebagai satu Komunitas ASEAN 2015 dalam keberagaman pada semua tingkatan masyarakat.

 

KOMUNITAS BLOGGER ASEAN telah meyakinkan diri dan menempatkan posisi yang strategis memberdayakan fungsi media informasi, komunikasi, dan edukasi memasuk era Komunitas ASEAN 2015. Tekad ini telah dicanangkan dalam ASEAN Blogger Solo Sprit 2013 sebagai kesepakatan yang membanggakan dari Asean Blogger Festival 2013 dalam menyongsong ASEAN Community 2015 bagi pembangunan menyeluruh masyarakat negara Asia Tenggara yang mandiri dan berdiri tegak di mata dunia.

 

We, the ASEAN Bloggers,
Recognizing the Bali Declaration 2011 acknowledging the role and contribution of social media
for the establishment of ASEAN Community 2015
Reaffirming the needs to reinvent the spirit of cultural heritage in Southeast Asia, with a view of strengthening the ASEAN Social Cultural Communities with one vision, one identity and one community
Agree to:
Strengthen the significant role of ASEAN bloggers in ensuring the establishment of ASEAN Community in 2015 Contribute more to the process of community building, particularly within the framework of ASEAN Socio-Cultural Communities, where Government, bloggers and all relevant stakeholders share common responsibilities
Encourage the Governments of ASEAN Member States to continue supporting and facilitating this process in order to ensure the continuous process of building and strengthening ASEAN Socio-Cultural Community towards the establishment of ASEAN Community 2015

 

Bagi blogger community, khususnya Komunitas Blogger ASEAN saat ini merupakan kesempatan untuk memberikan kontribusi mewujudkan Komunitas ASEAN 2015 yang berorientasi kepada khalayak - ASEAN in Your Hand - hingga mampu memberikan informasi, komunikasi, dan edukasi berbasis pengetahuan untuk membangun identitas ASEAN berdasarkan persahabatan dan cita-cita bersama memajukan produk barang dan jasa yang unggul.