5 Produsen Ponsel ini Mengaku Pakai Timah Bangka

5 Produsen Ponsel ini Mengaku Pakai Timah Bangka

5 Produsen Ponsel ini Mengaku Pakai Timah Bangka - Kembali Lagi Pada Postingan Kali ini Blog Info-Kita.net Akan Berbagi Informasi Terbaru Khusus Buat Sobat semua yakninya tentang 5 Produsen Ponsel ini Mengaku Pakai Timah Bangka, semoga bisa Bermanfaat ya Buat Sobat Semua.

Aktivitas penambangan bijih timah berskala masih di Pulau Bangka dan Pulau Belitung selama ini, hasilnya sebagian mengalir ke sejumlah produsen smartphone dunia. Timah yang diduga berasal dari Indonesia tersebut dipakai untuk kebutuhan solder pada komponen elektrik produk-produk smartphone mereka.
Kelima perusahaan tersebut telah mengakui bahwa produk-produknya kemungkinan mengandung timah yang diperoleh dari hasil penambangan bijih timah di Pulau Bangka, Indonesia. Kelimanya adalah Nokia, Sony, BlackBerry, Motorola, dan LG Electroncs.


Pengakuan itu datang setelah kelima vendor smartphone mendapat tekanan dari organisasi pemerhati lingkungan Friends of the Earh (FoE). FoE sebelumnya mendesak kelima perusahaan agar mengambil tindakan terkait terjadinya perusakan lingkungan di Pulau Bangka.

Sebelumnya, Samsung telah membuat pengakuan senada pada April lalu bahwa di produk-produk smartphone-nya kemungkinan terkandung timah dari Pulau Bangka.

Pulau Bangka dan Pulau Belitung menyumbang sekitar sepertiga pasokan timah dunia. Timah yang ditambang sebagian dipakai untuk bahan solder pada produk elektronik, permasuk gadget mobile, seperti smartphone dan perangkat tablet.

Sayangnya, aktivitas penambangan di Pulau Bangka dan Belitung disebutkan telah menghasilkan kerusakan yang tak hanya berdampak pada lingkungan, tapi juga pada kondisi masyarakat setempat.

Dalam keterangan pers tertulisnya, FoE seperti dilansir Kompas.com menyebutkan, petani di Pulau Bangka dilaporkan tak bisa bercocok tanam karena kondisi tanah menjadi asam setelah hutan dibabat untuk penambangan, sementara nelayan makin sulit mencari ikan menyusul hancurnya biota laut yang disebabkan limpahan lumpur tambang.

Keadaan di tambang timah juga tidak aman untuk para pekerja yang terlibat di dalamnya. Pada 2011 lalu, data kepolisian mencatat setiap minggu rata-rata satu orang penambang meninggal dunia akibat kecelakaan. Di lokasi tambang liar juga kerap ditemukan pekerja yang masih anak-anak. FoE juga menyajikan penyelidikan terhadap aktivitas penambangan di Pulau Bangka dalam rekaman video berdurasi pendek.

Meski mendapat tekanan kuat dari FoE, produsen smartphone Apple Inc., masih belum bersedia memberi pernyataan langsung sehubungan dengan isu lingkungan tersebut. Produsen gadget iPhone dan iPad ini tak pelak memanen kritik.

"Sikap pengecut Apple yang menolak berterus terang kepada pelanggan yang peduli tentang hal ini bertentangan dengan para pesaingnya dan berlawanan dengan komitmen CEO-nya sendiri untuk menjadi lebih transparan soal rantai pasokan Apple," kecam Direktur Kebijakan dan Kampanye FoE, Craig Bennett.
FoE menyatakan, Apple tidak menghiraukan 24.000 e-mail yang dikirim anggota organisasi tersebut yang isinya menanyakan apakah Apple juga telah menggunakan bahan baku timah dari Pulau Bangka. "Apple telah menolak menjawab pertanyaan dari konsumennya sendiri tentang Bangka walaupun perusahaan itu kemungkinan besar memang memakai timah yang diambil dari daerah tersebut," tulis FoE dalam pernyataan di situsnya.

Pada 25 Juni lalu Bennett mengirim surat kepada CEO Apple Tim Cook. Isinya, himbauan agar Apple tak lagi mempertahankan sikapnya yang "tak pantas" tersebut, terutama jika mengingat Cook pernah bertekad menjadi lebih transparan tentang rantai pasokan Apple dalam industri.

Bekerja sama dengan Philips, lembaga pemerintah Belanda Sustainable Trade Initiative (IDH), dan Electronics Industry Citizenship Coalition (ElCC), Apple pada Maret lalu mendirikan Kelompok Kerja Timah Bangka. Pokja ini mewadahi para pelaku industri dalam menyikapi pertambangan timah di pulau tersebut. Nokia, Sony, BlackBerry, Motorola, dan LG Electronics kemudian ikut bergabung di dalamnya.
Dalam pernyataan pertanggungjawaban pasokan komponen di situsnya, Apple menyatakan telah mendanai studi pertambangan untuk mempelajari situasi di Pulau Bangka secara lebih mendalam. Akibat penambangan timah secara masif, para petani di Pulau Bangka kesulitan bercocok tanam karena kondisi tanah menjadi asam setelah hutan mereka dibabat untuk pertambangan. Sementara, nelayan juga makin sulit mencari ikan karena hancurnya biota laut akibat buangan lumpur tambang.






By Mei Cing

Sumber

Demikianlah informasi yang dapat Info-Kita.net sampaikan. Semoga bermanfaat dan Beguna Hendaknya Buat anda semua pengunjung Blog Ini. dan Terima kasih kepada Sobat Semua yang telah membaca artikel 5 Produsen Ponsel ini Mengaku Pakai Timah Bangka