Angka Golput Pilgub Capai 49 Persen
Angka Golput Pilgub Capai 49 Persen
Warga difabel memberikan suaranya di TPS 9 Kerten, Solo, Minggu (26/5/2013). Di TPS tersebut tercatat 28 difabel sebagai pemilih tetap. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)
Warga difabel memberikan suaranya di TPS 9 Kerten, Solo, Minggu (26/5/2013). Di TPS tersebut tercatat 28 difabel sebagai pemilih tetap. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)
 Hasil Perhitungan cepat atau quick count dari sejumlah lembaga survei pada Pilgub Jateng, Minggu (26/5/2013), mencatat angka Golput cukup tinggi yakni 49 persen.
Wakil Wakil Direktur Eksekutif Jaringan Suara Indonesia (JSI), Fajar Istamin, mengatakan tingkat partisipasi kehadiran pemilih Pilgub Jateng sebesar 51%. âAngka golput yang mencapai 49 persen termasuk cukup tinggi,â katanya pada jumpa pers hasil quick count JSI di Gumaya Tower Hotel, Kota Semarang, Minggu. Jaringan Lingkaran Kebijakan Publik (LSKP-Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network menyebutkan angka golput sebesar 48%. Jumlah angka golput ini, lebih tinggi dibandingkan dengan Pilgub Jateng 2008 silam yang tercatat sebesar 41,55%. Mengenai penyebab tingginya angka golput ini, Fajar, tidak menyebutkan secara pasti, karena tidak melakukan survei khusus. âAda beberapa faktor penyebab, kemungkinan masyarakat jenuh dengan pemilihan kepala daerah [pilkada] atau bisa juga karena tidak mengenal sosok calon gubernur [cagub],â ungkapnya. Gubernur Jateng, Bibit Waluyo juga menyesalkan rendahnya partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilih pada Pilgub Jateng. Padahal satu suara pemilih, kata dia, sangat menentukan untuk kemajuan pembangunan di Jateng, karena menyangkut gubernur yang dipilih. âMasyarakat semestinya memahami ini dan ikut berpartisipasi memilih dalam Pilgub Jateng,â kata dia ditemui wartawan di rumah dinas gubernur, Puri Gedeh, Semarang. Bibit yang juga maju sebagai calon gubernur (cagub), menambahkan dalam berbagai kesempatan baik saat kampanye, maupun menjalankan tugas sebagai gubernur berulang kali menyampaikan kepada masyarakat agar tidak golput. âYa, inilah wajah perpolitikan kita. Masyarakat masih perlu memahami lagi,â tandas dia. Wakil Ketua DPD Partai Demokrat (PD) Jateng, Bambang Eko, mengungkapkan ke depan perlu ada solusi yang tepat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilgub. Pihaknya bersama PAN, dan Partai Golkar, selaku pengusung pasangan cagub-cawagub, Bibit Waluyo-Sudijiono Sastroatmodjo telah berupaya maksimal mengajak masyarakat data ke tempat pemungutan suara (TPS). âTingginya angka golput ini menjadi keprihatinan kita semua, ke depan supaya ada solusi yang tepat,â kata anggota DPRD Jateng ini. Terpisah, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng, Nuswantoro Dwiwarno, menyatakan golput merupakan hak politik seseorang. Tugas KPU, kata dia, hanya sebatas mengajak kepada masyarakat supaya menggunakan hak pilihnya pada pilgub.